Tuntunan Tobat
Kode Produk | ag-244 |
No. ISBN | 978-979-039-336-3 |
Penulis | MUHAMMAD NABIL DHAIF |
Penerbit | Istanbul |
Tanggal Terbit | 2015 |
Jumlah Halaman | 240 |
Berat Buku | 0.50 kg |
Kategori | Wawasan Keislaman |
Bonus | |
Sisa Stok | 100 |
Terjual | 192 |
Harga |
Rp 33.600
Rp 42.000
|
SINOPSIS BUKU
Dikisakkan, seorang (elaki telali beribadak selama 70 tahun. Namun, di ujung usianya ia terperosok dalam maksiat; berzina dengan seorang wanita selama 7 hari. la kemudian melakukan peijalanan dengan setiap selangkak kakinya, dia shalat dan suj'ud, begitu seterusnya demi menebus kesalakannya.
Akhimya, (elaki tersebut meninggal dalam keadaan lemah dan lapar karena satu-satunya roti yang dimiliktnya dia sedekakkan kepada orang lain yang juga lapar.
Amal ibadahnya selama 70 takun kemudian ditimbang dengan dosa zinanya selama 7 kari. Ternyata, dosa 7 harinya lebik berat ketimbang 70 takun ibadaknya. Sedekak rotinya pun kemudian ditimbang dengan dosa 7 harinya. Ternyata, sedekah rotinya lebik berat pakalanya ketimbang dosa 7 harinya.
Demikianlah, tidak ada manusia yang tidak berdosa; dan satu-satunya penebus dosa adalah tobat.
Buku ini akan menuntun kita untuk menimbang diri sendiri sebelum pengadilan akhirat menimbang dan memutuskan nasib kita. Kita akan diajak untuk mengenal dengan lebih baik sifat Pengampun dan Penyayangnya Allah, mengetahui beberapa amalan yang dapat melebur dosa, dan membawa kita masuk ke alam bawah sadar untuk membayangkan dan merasakan bagaimana mati, dimandikan, dikafani, dishalati, dan diantar ke kubur.
Beberapa kisah klasik yang unik tentang tobat para hamba dan kebesaran sifat Allah Yang Maha Pengampun di dalamnya menjadikannya tak sekadar sebagai buku tuntunan, tetapi juga motivasi. Yaitu motivasi ruhiyah bagi yang ingin bertobat, tetapi bingung bagaimana dan kapan harus memulainya.
Akhimya, (elaki tersebut meninggal dalam keadaan lemah dan lapar karena satu-satunya roti yang dimiliktnya dia sedekakkan kepada orang lain yang juga lapar.
Amal ibadahnya selama 70 takun kemudian ditimbang dengan dosa zinanya selama 7 kari. Ternyata, dosa 7 harinya lebik berat ketimbang 70 takun ibadaknya. Sedekak rotinya pun kemudian ditimbang dengan dosa 7 harinya. Ternyata, sedekah rotinya lebik berat pakalanya ketimbang dosa 7 harinya.
Demikianlah, tidak ada manusia yang tidak berdosa; dan satu-satunya penebus dosa adalah tobat.
Buku ini akan menuntun kita untuk menimbang diri sendiri sebelum pengadilan akhirat menimbang dan memutuskan nasib kita. Kita akan diajak untuk mengenal dengan lebih baik sifat Pengampun dan Penyayangnya Allah, mengetahui beberapa amalan yang dapat melebur dosa, dan membawa kita masuk ke alam bawah sadar untuk membayangkan dan merasakan bagaimana mati, dimandikan, dikafani, dishalati, dan diantar ke kubur.
Beberapa kisah klasik yang unik tentang tobat para hamba dan kebesaran sifat Allah Yang Maha Pengampun di dalamnya menjadikannya tak sekadar sebagai buku tuntunan, tetapi juga motivasi. Yaitu motivasi ruhiyah bagi yang ingin bertobat, tetapi bingung bagaimana dan kapan harus memulainya.